Korea selatan adalah sebuah Negara di Asia timur yang meliputi bagian
semenanjung korea chingu.di bagian utara,yang mana keduanya bersatu
menjadi sebuah Negara dari tahun 1948. Negara korea ini dikenal juga
dengan nama hanguk (한국) oleh penduduk korea selatan chingu sedangkan
korea utara menyebutnya dengan Namchosŏn (남조선).
Sejarah terbentuknya korea Korea dimulai dengan pembentukan Joseon (atau lebih sering disebut
dengan Gojoseon chingu untuk menhindari persamaan nama dengan Dinasti
Joseon pada abad ke 14) pada 2333 SM oleh Dangun. Gojoseon berkembang
hingga bagian utara Korea dan Manchuria. Setelah beberapa kali berperang
dengan Dinasti Han Gojoseon mulai berdisintegrasi.
Dinasti Buyeo, Okjeo, Dongye dan konfederasi Samhan menduduki
Semenanjung Korea dan Manchuria Selatan. Goguryeo, Baekje, and Silla
berkembang mengatur Tanjung Korea yang dikenal dengan Tiga Kerajaan
Korea (udah pada nonton Quuen Seon Deok kan chingu itu tuh ceritanya ).
Unifikasi yang dilakukan oleh Kerajaan Silla dengan menundukkan
kerajaan Goguryeo (goguryeo ditundukan oleh raja mulyeol chingu anak
dari chunchu keponakan ratu seon deok) berhasil membawa puncak ilmu
pengetahuan dan budaya yang besar yang ditunjukkan dengan perkembangan
puisi dan seni serta kemajuan agama Budha. Untuk pertama kalinya
Semenanjung Korea berhasil disatukan oleh Silla pada tahun 676 menjadi
Silla Bersatu. Para pelarian Goguryeo yang selamat mendirikan sebuah
kerajaan lain di sisi timur laut semenanjung Korea, yakni Balhae.
Hubungan antara Korea dan China berjalan dengan baik pada masa Dinasti
Silla.
Kerajaan ini runtuh akibat adanya kerusuhan dan konflik yang terjadi di
dalam negeri (konflik yg terjadi saat itu adalah perseteruan antar
keluarga kerajaan menyangkut perebutan tahta) pada abad ke 10, Kerajaan
Silla jatuh dan menyerah kepada dinasti Goryeo pada tahun 935.
Silla Bersatu akhirnya runtuh di akhir abad ke-9, yang juga mengakhiri
masa kekuasaan Tiga Kerajaan. Kerajaan yang baru, Goryeo, mulai
mendominasi Semenanjung Korea. Kerajaan Balhae runtuh tahun 926 karena
serangan bangsa Khitan dan sebagian besar penduduk serta pemimpinnya,
Dae Gwang hyun, mengungsi ke Dinasti Goryeo.
Selama masa pemerintahan Goryeo, hukum yang baru dibuat, pelayanan
masyarakat dibentuk, serta penyebaran agama Buddha berkembang begitu
pesat. Tahun 993 sampai 1019 suku Khitan dari Dinasti Liao meyerbu
Goryeo, tapi berhasil dipukul mundur. Kemudian di tahun 1238, Goryeo
kembali diserbu pasukan Mongol dan setelah mengalami perang hampir 30
tahun, dua pihak akhirnya melakukan perjanjian damai.
Pada tahun 1392, Taejo dari Joseon mendirikan Dinasti Joseon setelah
menumbangkan Goryeo. Raja Sejong (1418-1450) mengumumkan penciptaan
abjad Hangeul. Antara 1592-1598, dalam Perang Imjin, Jepang menginvasi
Semenanjung Korea, tapi dapat dipatahkan oleh prajurit pimpinan Admiral
Yi Sun-shin. Lalu pada tahun 1620-an sampai 1630-an Dinasti Joseon
kembali menderita serangan dari (Dinasti Qing).
Pada awal tahun 1870-an, Jepang kembali berusaha merebut Korea yang
berada dalam pengaruh Cina. Pada tahun 1895 Maharani Myeongseong dibunuh
oleh mata-mata Jepang [2] Pada tahun 1905, Jepang memakasa Korea untuk
menandatangani Perjanjian Eulsa yang menjadikan Korea sebagai
protektorat Jepang, lalu pada 1910 Jepang mulai menjajah Korea.
Perjuangan rakyat Korea terhadap penjajahan Jepang dimanifestasikan
dalam Pergerakan 1 Maret dengan tanpa kekerasan. Pergerakan kemerdekaan
Korea yang dilakukan Pemerintahan Provisional Republik Korea lebih
banyak aktif di luar Korea seperti di Manchuria, Cina dan Siberia.
Patung Raja Sejong pencipta abjad Hangeul
Dengan menyerahnya Jepang di tahun 1945, PBB membuat rencana
administrasi bersama Uni Soviet dan Amerika Serikat, namun rencana
tersebut tidak terlaksana. Pada tahun 1948, pemerintahan baru terbentuk,
yang demokratik (Korea Selatan) dan komunis (Korea Utara) yang dibagi
oleh garis lintang 38 derajat. Ketegangan antara kedua belah pihak
mencuat ketika Perang Korea meletus tahun 1950 ketika pihak Korea Utara
menyerang Korea Selatan.
Pemerintahan
Korea Selatan adalah negara presidensial chingu. Seperti pada
negara-negara demokrasi lainnya, Korea Selatan membagi pemerintahannya
dalam tiga bagian yaitu: eksekutif, yudikatif dan legislatif. Lembaga
eksekutif dipegang oleh presiden dan dibantu oleh perdana menteri yang
ditunjuk oleh presiden dengan persetujuan dewan perwakilan. Presiden
bertindak sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.

Lembaga legislatif dipegang oleh dewan perwakilan yang menjabat selama 4
tahun. Pelaksanaan sidang paripurna diadakan setiap setahun sekali atau
berdasarkan permintaan presiden. Sidang ini terbuka untuk umum namun
dapat berlangsung tertutup.
Gedung Dewan Perwakilan Korea
Pengadilan konstitusional menjadi lembaga tertinggi pemegang
kekuasaan yudikatif yang terdiri atas 9 hakim yang direkomendasikan oleh
presiden dan dewan perwakilan. Hakim akan menjabat selama enam tahun
dan usianya tidak boleh melebihi 65 tahun pada saat terpilih.
Pembagian Administratif
Korea Selatan terdiri dari 1 Kota Khusus (Teukbyeolsi; 특별시; 特別市), 6 Kota
Metropolitan (Gwangyeoksi; 광역시; 廣域市), dan 9 Provinsi (do; 도; 道).
Nama-nama di bawah ini diberikan dalam bahasa Inggris, Alihaksara yang
Disempurnakan, Hangul, dan Hanja.
Kota Istimewa/Khusus
meliputi kota-kota terbesar dan terpenting di korea selatan
Kota Metropolitan
Kota Metropolitan Busan (Busan Gwangyeoksi; 부산 광역시; 釜山廣域市)
Kota Metropolitan Daegu (Daegu Gwangyeoksi; 대구 광역시; 大邱廣域市)
Kota Metropolitan Incheon (Incheon Gwangyeoksi; 인천 광역시; 仁川廣域市)
Kota Metropolitan Gwangju (Gwangju Gwangyeoksi; 광주 광역시; 光州廣域市)
Kota Metropolitan Daejeon (Daejeon Gwangyeoksi; 대전 광역시; 大田廣域市)
Kota Metropolitan Ulsan (Ulsan Gwangyeoksi; 울산 광역시; 蔚山廣域市)
Provinsi
Provinsi Gyeonggi (Gyeonggi-do; 경기도; 京畿道)
Provinsi Gangwon (Gangwon-do; 강원도; 江原道)
Provinsi Chungcheong Utara (Chungcheongbuk-do; 충청 북도; 忠清北道)
Provinsi Chungcheong Selatan (Chungcheongnam-do; 충청 남도; 忠清南道)
Provinsi Jeolla Utara (Jeollabuk-do; 전라 북도; 全羅北道)
Provinsi Jeolla Selatan (Jeollanam-do; 전라 남도; 全羅南道)
Provinsi Gyeongsang Utara (Gyeongsangbuk-do; 경상 북도; 慶尚北道)
Provinsi Gyeongsang Selatan (Gyeongsangnam-do; 경상 남도; 慶尚南道)
Provinsi Jeju (Jeju-do; 제주도; 濟州道)
Geografi
Luas Korea Selatan adalah 99.274 km², lebih kecil dibanding Korea Utara
chingu. Keadaan topografinya sebagian besar bergunung-gunung,berbukit
dan tidak rata. Pegunungan di wilayah timur umumnya menjadi hulu
sungai-sungai besar, seperti sungai Han dan sungai Naktong. Sementara
wilayah barat merupakan bagian rendah yang terdiri dari daratan pantai
yang berlumpur. Di wilayah barat dan selatan yang terdapat banyak teluk
terdapat banyak pelabuhan yang baik seperti Incheon, Yeosu, Gimhae, dan
Busan.
Iklim
Iklim Korea selatan dipengaruhi oleh iklim dari daratan Asia dan
memiliki 4 musim. Musim panas di Korea selatan yang dimulai bulan Juni
bisa mencapai temperatur 40 derajat celcius (di kota Daegu), yang
ditandai dengan datangnya musim hujan yang jatuh pada akhir bulan Juli
sampai Agustus di seluruh bagian semenanjung. Sementara temperatur musim
dinginnya rata-rata dapat jatuh pada suhu sejauh minus 10 derajat
celcius di beberapa propinsi. Korea Selatan juga rentan akan serangan
angin taifun yang menerjang selama bulan musim panas dan musim gugur
maka dari itu warga korea selalu merasa tidak tenang pada 2 musim itu.
Beberapa tahun belakangan ini Korea selatan juga sering dilanda badai
pasir kuning yang dibawa dari gurun gobi di Cina yang juga melanda
Jepang dan sejauh Amerika Serikat.
Ekonomi
Sebagai salah satu dari empat Macan Asia Timur, Korea Selatan telah
mencapai rekor pertumbuhan yang memukau, membuat Korea Selatan ekonomi
terbesar ke-12 di seluruh dunia. Setelah berakhirnya PDII, PDB per
kapita kira-kira sama dengan negara miskin lainnya di Afrika dan Asia.
Kemudian Perang Korea membuat kondisi semakin parah. Sekarang PDB per
kapita kira-kira 20 kali lipat dari Korea Utara dan sama dengan
ekonomi-ekonomi menengah di Uni Eropa. Pada 2004, Korea Selatan
bergabung dengan
“klub” dunia ekonomi trilyun dolar.
Kesuksesan ini dicapai pada akhir 1980-an dengan sebuah sistem ikatan
bisnis-pemerintah yang dekat, termasuk kredit langsung, pembatasan
impor, pensponsoran dari industri tertentu, dan usaha kuat dari tenaga
kerja. Pemerintah mempromosikan impor bahan mentah dan teknologi demi
barang konsumsi dan mendorong tabungan dan investasi dari konsumsi.
Krisis Finansial Asia 1997 membuka kelemahan dari model pengembangan
Korea Selatan, termasuk rasio utang/persamaan yang besar, pinjaman luar
yang besar, dan sektor finansial yang tidak disiplin.
Pertumbuhan jatuh sekitar 6,6% pada 1998, kemudian pulih dengan cepat ke
10,8% pada 1999 dan 9,2% pada 2000. Pertumbuhan kembali jatuh ke 3,3%
pada 2001 karena ekonomi dunia yang melambat, ekspor yang menurun, dan
persepsi bahwa pembaharuan finansial dan perusahaan yang dibutuhkan
tidak bertumbuh. Dipimpin oleh industri dan konstruksi, pertumbuhan pada
2002 sangat mengesankan di 5,8%.
Pada 2005, di samping merupakan pemimpin dalam akses internet
kecepatan-tinggi, semikonduktor memori, monitor layar-datar dan telepon
genggam, Korea Selatan berada dalam peringkat pertama dalam pembuatan
kapal, ketiga dalam produksi ban, keempat dalam serat sintetis, kelima
dalam otomotif dan keenam dalam baja. Negara ini juga dalam peringkat
ke-12 dalam PDB nominal, tingkat pengangguran rendah, dan
pendistribusian pendapatan yang relatif merata.
Transportasi
Transportasi di Korea Selatan terdiri dari kereta api, bus, kapal ferry
dan penerbangan udara. Jalur kereta api terdiri dari subway yang berada
di enam kota: Seoul, Busan, Daegu, Gwangju, Daejon dan Incheon. Jalur
darat di Korea Selatan sepanjang 86.990 km. Korail menyediakan pelayanan
kereta api hampir keseluruh kota besar di Korea Selatan.

Korea Selatan memiliki 103 bandar udara dengan Bandar Udara
Internasional Incheon sebagai bandar terbesar. Bandar udara Incheon
dinobatkan sebagai bandar udara terbaik di dunia oleh Airport Council
International. Bandar udara internasional lainnya yang terdapat di Korea
Selatan adalah Gimpo, Busan dan Jeju.
Bandar Udara Internasional Incheon,bandar udara terbaik di dunia selama 4 tahun berturut turut
Korean Air dibentuk pada tahun 1962, melayani 21.640.000 penumpang
dengan 12.490.000 penumpang internasional. Asiana Airlines, dibentuk
pada tahun 1988, melayani penerbangan domestik dan internasional.
Penerbangan lain seperti Hansung Airlines dan Jeju Air melayani
penerbangan domestik dengan harga yang lebih murah.
Tenaga Kerja Asing
Perkembangan ekonomi Korea Selatan yang sangat pesat tidak lepas dari
banyaknya pekerja asing di Korea Selatan untuk bekerja di sektor-sektor
industri menengah dan kecil yang menjadi motor penggerak industri besar.
Chaebol
Salah satu hal yang unik dalam ekonomi Korea Selatan adalah peranan
chaebol (konglomerat) yang mendominasi sejak lama dan kebanyakan
didirikan setelah Perang Korea. Pada 1995, di antara 30 atas chaebol,
empat grup teratas Hyundai, Samsung, Daewoo, dan LG Group. Pada 2003,
hanya 4 dari 18 chaebol terbesar tetap berjalan. Namun, mereka tetap
mendominasi aktivitas ekonomi.
Chaebol Korea Selatan sering dibandingkan dengan keiretsu Jepang.
Perbedaannya adalah chaebol Korea masih dipegang oleh keluarga pendiri,
tidak seperti keiretsu, yang dijalankan oleh manajer perusahaan
profesional. Perbedaan kedua adalah pemerintah mencegah chaebol memiliki
bank pribadi, sedangkan Keiretsu bekerja sama dengan bank tertentu,
memberikan perusahaan tersebut mencyari kredit yang tidak terbatas.
Agama
Hampir sebagian besar rakyat Korea Selatan memilih tidak beragama atau
atheisme. Buddha adalah agama yang mempunyai penganut terbesar di Korea
Selatan dengan 10.7 milyar penduduk. Agama lainnya yang terbesar adalah
Kristen Protestan dan Katolik Roma. Gereja Kristen terbesar di Korea
Selatan, Yoido Full Gospel Church berlokasi di Seoul. Diperkirakan ada
45.000 warga Muslim Korea dengan 100.000 orang pekerja yang dari luar
negeri yang berasal dari negara Muslim.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Sejarah Negara Korea Selatan"
Post a Comment